Aceh Tengah- Warga Kampung Pantan Reduk, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, keluhkan kondisi jalan utama yang rusak menuju Bintang Pepara, Aceh Tengah.
Jalan ini menjadi akses vital bagi warga untuk menjalankan berbagai aktivitas, seperti bekerja, bersekolah, dan mengangkut hasil pertanian.
“Sejak pada tahun 2012, Setiap tahun selalu diajukan dalam Musyawarah Desa (Musdes) sebagai program prioritas, tapi sampai saat ini tidak pernah mendapat tanggapan serius dari pihak Pemda,” kata warga Kampung Pantan Reduk, Kecamatan Ketol, Sulaiman, saat diwawancara media, Kamis, (1/05/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sulaiman mengungkapkan kondisi jalan yang rusak parah tersebut telah memicu keresahan di kalangan masyarakat. Bahkan, sebelumnya warga sempat mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa jika jalan itu tidak segera diperbaiki, ujar Sulaiman.
“Banyak warga yang mempertanyakan kepada kami, kenapa jalan ini tidak juga diperbaiki. Kami sering menjelaskan bahwa ini merupakan wewenang Pemda, tapi mereka tetap mendesak karena jalan ini sangat penting untuk kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Warga berharap Pemda lebih peka terhadap aspirasi warga dan segera melakukan perbaikan demi kepentingan masyarakat luas.
“Kondisi jalan yang rusak tak hanya mempersulit aktivitas ekonomi, tetapi juga berisiko menimbulkan kecelakaan, terutama bagi ibu hamil, anak-anak sekolah, dan pasien yang membutuhkan akses cepat ke layanan kesehatan Aceh Tengah,” terangnya.
Bahkan kata Sulaiman, kami masyarakat ingin ke kota Takengon baik urusan kependudukan dan pendidikan kami masyarakat melewati jalur Bener Meriah.
“Pada Selasa lalu juga, Bupati Aceh Tengah sendiri berkunjung ke Kampung Pantan Reduk, Kecamatan Ketol ini, para rombongan SKPK melewati jalur Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah,” jelasnya.
Seharusnya, jika di perbaiki jalan utama tersebut para pemerintah daerah tidak harus putar arah lewati Bener Meriah jika berkunjung ke Kecamatan Ketol ini. Pertanyaan kita, sampai kapan jalan ini akan di kita biarkan seperti itu.
“Warga berharap kepada pemerintah daerah, tahun 2025 menjadi awal perbaikan bagi jalan yang telah menjadi saksi kegigihan mereka selama bertahun-tahun,” harap Sulaiman.