Aceh Tamiang – Lensa7.com
berdasarkan pemberitaan media Tipikorinvestigasinews.id
Sebuah kebun sawit yang diduga milik Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Tamiang di Kampung Tenggulun, Dusun Adil Makmur II, Kecamatan Tenggulun, kini menjadi sorotan. Pasalnya, pengelolaan kebun tersebut disebut-sebut dilakukan oleh warga tertentu yang ditunjuk langsung oleh Datok tanpa melalui musyawarah warga.
(09/04/2025)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang warga berinisial HS (40), saat dimintai keterangan oleh awak media, mengungkapkan adanya kejanggalan dalam pengelolaan kebun sawit tersebut.
“Benar pak, itu memang kebun sawit milik Pemda. Tapi sekarang dikelola warga yang ditunjuk langsung oleh Datok. Kami warga tidak tahu-menahu soal keuangannya. Saat ditanya, pengelola bahkan bilang kami tak perlu tahu. Padahal hasil panennya besar, bisa mencapai 9 hingga 10 ton, bahkan lebih!” ungkapnya kesal.
Menurut HS, warga sekitar merasa resah karena tidak ada transparansi dalam pengelolaan hasil kebun sawit tersebut. “Kami ini orang sawit, dari tumpukan buah saja kami tahu berapa ton hasilnya. Kami cuma ingin hasilnya dikelola secara terbuka, agar tidak timbul fitnah dan kecemburuan sosial,” ujarnya.
Tim media kemudian menemui Buyung, salah satu warga yang diketahui mengelola kebun sawit itu. Saat ditemui di tengah aktivitas panen, Buyung membenarkan bahwa kebun tersebut memang dikelola olehnya dan beberapa warga lain.
“Iya pak, ini memang tanah milik Pemda, tapi sawitnya milik desa. Kami yang rawat dan kelola, dan sebelumnya kami sudah minta izin sama Datok. Alhamdulillah diizinkan. Hasilnya kami salurkan ke masjid, dusun-dusun, dan kadang juga untuk kegiatan 17 Agustus. Pernah kami kasih Rp 20 juta pak,” jelas Buyung.
Buyung menambahkan, kebun yang dulunya semak belukar itu kini sudah produktif berkat usaha mereka. Namun, soal transparansi laporan keuangan, ia tidak memberi rincian lebih lanjut.
Ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Datok Penghulu Kampung Tenggulun hanya memberikan jawaban singkat.
“Enggak ada masalah itu, bang. Aman. Hasilnya untuk pembangunan masjid,” balasnya singkat.
Namun benarkah semuanya “aman”? Atau justru ada sesuatu yang disembunyikan dari warga?
(Bersambung…)
