Oleh AFRIJA SAUMA . S. I. Kom.
Etika identik dengan adab seseorang, banyak orang yang mengedepankan ilmu tapi etika dan adabnya kurang diperhatikan.
Sebagian kaum muda menganggap sepele bahkan cenderung tidak memperdulikan baik dan buruknya etika mereka. Pergaulan bebas di kalangan generasi muda merupakan faktor hilangnya nilai-nilai etika dalam bermasyarakat serta minimnya kepedulian sosok orang tua dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai beretika yang baik terhadap anaknya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut yang membuat sebagian para pemuda di zaman sekarang tidak memiliki jiwa kepedulian terhadap etika sosial dan keagamaan.
Generasi muda yang baik itu tidak hanya memiliki wawasan tinggi, melainkan juga memiliki etika dan moral yang baik. Jika setiap pemuda menanamkan arti sebuah pentingnya etika dalam diri mereka, maka kehidupan dan masa depan akan tertata dengan baik.
Intelektualitas generasi muda ini dapat dilihat dari etika dan moralnya. Nilai moral sangat penting bagi kelangsungan pertumbuhan intelektualitas generasi muda.
Nilai-nilai moral tersebut tertuang dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, seperti nilai kejujuran, nilai tanggung jawab, nilai disiplin, nilai keadilan dan nilai kooperatif. Semua aspek nilai tersebut sangat penting tertanam dalam diri setiap generasi muda .
Pada era globalisasi saat ini, semua informasi dapat diakses oleh semua kalangan, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang tua. Dalam menyikapi hal tersebut moral sangat berperan penting dalam hal membatasi pengaruh negatif budaya luar, itu akan merusak karakter, moral, dan pola pikir generasi muda saat ini.
Di saat generasi muda tidak memiliki filterisasi pada diri mereka dalam menanggapi perkembangan zaman di era globalisasi, hal itu akan berdampak kepada penyimpangan-penyimpangan sosial, contohnya tawuran antar pelajar, seks bebas, narkoba dan pelecehan seksual. Jika itu terus-terusan terjadi di kalangan generasi muda, maka tidak heran jika bangsa ini mengalami krisis moral dan etika.
krisis etika ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi dan menjadi tanggungjawab semua generasi. Tanggungjawab di tingkat paling bawa ada pada tingkatan keluarga. Para orangtua menjadi faktor yang sangat vital dalam membangun karakter baik dan penanaman etika bagi anak-anak mereka.
Lapisan berikutnya adalah lembaga pendidikan atau sekolah, di era saat ini sangat disayangkan karena kerap kali ditemukan guru, dosen atau tenaga pengajar lainnya mengabaikan faktor pendidikan etika pada anak muridnya dan sekedar menyelesaikan mengajar materi. Oleh karena itu sudah menjadi sebuah tanggungjawab dan kewajiban bagi semua tenaga pengajar untuk turut serta membimbing generasi selanjutnya tidak hanya dari sisi materi tapi juga membantu membangun etika moral yang baik bagi individu-individu agar trend negatif ini tidak berkelanjutan.